Polisi di Bakar Hidup Hidup


Jakarta. KS- Menjelang hari kemerdekaan,  kita dikejutkan dengan peristiwa tragis yang menimpa bhayangkara negara kita.

Tiga orang bhayangkara negara dibakar saat menjaga aksi demo mahasiswa di Cianjur.

Anggota Satuan Sabhara Polres Cianjur,  Bripda Yudi Muslim dan Bripda F.A Simbolon terbakar saat berusaha memadamkan  api yang dibakar mahasiswa. Sementara rekannya Aiptu Erwin, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Cianjur mengalami luka bakar 80 persen .

Suara teriakan dari puluhan pendemo membuat barisan polisi merapat mau memadamkan api yang dibakar pendemo. Tiba-tiba saja dari tengah kerumunan seorang pendemo melempar satu plastik berisi bensin di tengah api.

Malang bagi polisi yang sedang mencoba memadamkan api itu,  seketika bensin dan api menyambar tubuh mereka. Aiptu Erwin paling parah luka bakarnya.

Api membakar sekujur tubuh prajurit bhayangkara itu.  Sontak jerit tangis melolong minta tolong terdengar dari prajurit bhayangkara itu.  Mereka berlari mencari air.  Tapi tidak ada air.  Api terus membakar.  Baju seragam coklat itu hangus.  Juga kulit tubuh melepuh.

Semua panik.  Api itu begitu ganas melahap badan polisi itu.  Teman2nya coba memadamkan.  Polisi itu bergulingan di aspal.  Mereka coba memadamkan dengan semua alat yang ada.  Baju,  air mineral,  apa saja.

Tampak polisi yang terbakar itu tergeletak di pinggir jalan.  Menunggu ambulance seorang anak SMA yang kebetulan melintas di sana memberi minuman.   Segelas air mineral dituangkan ke bibir bhayangkara muda itu.  Hanya lenguhan lirih terdengar. Begitu perih. Bajunya hangus terbakar.

Aksi biadab mahasiswa sontoloyo ini begitu menyentak nurani kita.  Betapa brutal dan sadisnya para mahasiswa ini menyerang polisi.  Padahal tidak ada perlakuan keras dari aparat pada mereka.

Luka bakar polisi ini membuat kita menangis.  Menahan nafas.  Bertanya pada ibu pertiwi. Ada apa gerangan dengan anak-anak sekarang?  Dimanakah akal sehat dan karakter berbudi pekerti luhur itu?  Mengapa hilang dari negeri kita?

Luka bakar itu akan membekas.  Prajurit bhayangkara itu juga seorang ayah bagi anak2nya.  Seorang suami bagi istrinya.  Ada anak istri yang selalu menunggu kepulangan mereka.

Malam ini,  anak istri dan seluruh keluarga besar polisi yang nahas itu menangis keras.  Tidak ada lagi pahlawan keluarga pulang dengan pelukan dan senyuman.  Tidak ada lagi orang yang ditunggu di depan teras.

Orang yang mereka cintai sedang bertarung nyawa.  Api yang membakar 80 persen tubuh polisi itu begitu mengerikan.  Sulit sekali orang dengan luka bakar 80 persen mampu bertahan.

Kita berdoa untuk mukzizat dan pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa.  Kita menaruh harapan kepada pemerintah  agar memberikan perobatan terbaik.  Semua upaya penyelamatan nyawa diberikan sekalipun harus ke luar negeri.

#Dd | Batak Itu Keren

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Selamat datang di Website www.kawasansumbar.com, Terima kasih telah berkunjung.. tertanda, Pimred: Adrianto