St S dt. Rajo Indo :Buku Generasi Emas Mengembalikan Roh Minang



Jakarta, KS - Bertepatan dengan perayaan hari kemerdekaan 17 Agustus 2019, buku GENERASI EMAS (Pemikir Gadang Minangkabau) sudah memasuki cetakan kedua setelah cetakan pertama sukses di launching di Malaysia 27 April lalu. Kemunculan cetakan keduanya memilih momen kemerdekaan, karena buku ini mencoba mengunggap data dan fakta sejarah kalau hampir 80% orang yang mendesain Indonesia merdeka adalah orang Minangkabau.

Menurut budayawan yang juga tokoh adat Batusangkar St S Dt. Rajo Indo, buku Generasi Emas (Pemikira Gadang Minangkabau) ini bukan sembarang buku, tetapi benar-benar buku yang mengandung nilai gizi tinggi yang bisa mengembalikkan roh dan jati diri orang Minang.

Keuletan sang penulis melakukan pengembaraan literatur sejarah selama beberapa tahun untuk menggali data dan merangkum fakta tentang ketangguhan dan kehebatan para arsitek kebangsaan asal Minang perlu di apresiasi tinggi. Kelihaian, ketekunan dan konsistensinya memungut satu-satu pemikiran besar para tokoh bangsa untuk dirangkai menjadi kata bermakna kalimat bertujuan, benar-benar telah melahirkan buku spektakuler yang wajib dibaca seluruh generasi muda Minang khususnya dan Indonesia umumnya.

St S Dt. Raja Indo yang juga penulis buku "Seluk-Beluk Hukum Adat Minangkabau" saat pertama kali melihat buku ini mengaku terkesima. Menurutnya covernya yang ekslusif sudah mengandung tiga unsur, yaitu romantika, dialektika, dan dinamika. Terlebih di halaman awal ada sambutan dari Tan Sri Dato' Seri Utama Dr. Rais Yatim, seorang pemikir besar asal Minang yang banyak memberi kontribusi pemikiran dalam membangun peradaban di Malaysia, tentu semakin mempertegas pentingnya keberadaan buku ini di setiap pustaka sekolah dan kampus di Sumatera Barat.
Awalnya saya memperkirakan buku ini adalah buku sejarah, tetapi setelah membaca satu demi satu narasi tokoh yang ditampilkan, sesungguhnya buku ini bukan buku sejarah, tetapi buku motivasi yang menggunakan data-data sejarah sebagai bahan ramuannya.

Dengan narasi yang lengkap,  diksi yang tepat, ilustrasi foto yang detail, serta personifikasi yang sangat hidup, semakin membuat emosi pembacanya ikut berpetualang di hutan belantara sejarah untuk memetik semangat, ketangguhan, spirit, pemikiran dan gagasan-gagasan besar para tokoh kebangsaan.
St S Dt. Rajo Indo (Pemerhati Budaya dan Tokoh Adat Batu Sangkar).

Lebih istimewahnya lagi, penulis utama buku ini bukan orang minang, tetapi orang asli Bugis bernama Ruslan Ismail Mage yang selalu menyebut dirinya orang Bugis yang tidak pernah berhenti jatuh cinta sama alam Minangkabau. Artinya, buku ini murni dan tulus ditulis untuk mengungkap dan menyadarkan kembali kita kalau Minangkabau dulu pernah menjadi pusat industri otak dan kepemipinan nusantara. Buku ini semakin berbobot karena ditopang penuh data-data pendukung dan tulisan oleh Yos Magek Bapayuang, founder Citra Harta Prima Jakarta yang sudah puluhan tahun konsisten menerbitkan buku-buku Minangkabau.

Melihat dan membaca buku ini yang banyak mengandung gizi menyehatkan, diharapkan bisa "menginjeksi" kembali generasi muda untuk bangkit menjadi Bung Hatta muda, Sjahrir muda, Natsir muda, atau Buya Hamka muda. Semoga Pemerintah Daerah Sumatera Barat dan seluruh kabupaten/kota bisa menjadikan buku ini sebagai buku wajib siswa, harap  St S Dt. Rajo Indo menutup wawancara ini lewat handpon.
#dd | RIM
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Selamat datang di Website www.kawasansumbar.com, Terima kasih telah berkunjung.. tertanda, Pimred: Adrianto