Himbauan Pemerintah Terkait Kabut Asap




Padang. KS - Bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) telah beberapa kali mengganggu aktivis belajar mengajar di beberapa wilayah di Riau. Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofika (BMKG) menlansir hari ini tercatat sebanyak 1278 hot spot (titik panas) di Pulau Sumatera. Di Riau, terdeteksi ada 289 titik.

Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofika (BMKG) menlansir hari ini tercatat sebanyak 1278 hot spot (titik panas) di Pulau Sumatera. Di Riau, terdeteksi ada 289 titik. Riau mengalami dua puncak meningkatnya hotspot yaitu Februari-Maret dan kembali naik mulai Juli hingga awal September 2019. 

Karhutla ini berdampak juga pada provinsi Sumatera Barat. Pemerintah Sumateta Barat menghimbau masyarakat agar mengurangi kegiatan di luar ruangan dan disarankan untuk memakai masker. Sementara untuk semua sekolah diberitahukan agar menghindari kegiatan diluar ruangan, misalnya, pada jam olahraga, upacara, ataupun kegiatan lain diluar ruangan.

Hingga saat ini di kota Padang, jarak pandang masih baik dan tidak perlu menggunakan lampu tambahan saat berkendara di siang hari, hanya cuaca sedikit berkabut dan rawan penyakit, seperti batuk, sesak nafas, apalagi penderita penyakit yang berhubungan dengan pernafasan.

Masyarakat yang terkena imbasan dari kabut asap ini sangat resah dan berharap agar pemerintah segera mengatasi keadaan ini.



"Kabut asapnya ada yang dari Riau..ada yg dari Jambi sama Sumsel..arah angin sedang ke riau..jadi parah banget.."..kata salah seorang warga pekanbaru, yang dikonfirmasi via wa.

Selain Riau empat provinsi lain yang paling rawan karhulta yaitu Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Tengah (Kalteng), Sumatera Selatan (Sumsel) dan Jambi.



#ode
Baca Juga
Selamat datang di Website www.kawasansumbar.com, Terima kasih telah berkunjung.. tertanda, Pimred: Adrianto