Tradisi ala India ini dilaksanakan setiap tanggal 1 Jummadil Akhir tahun Hijriah. Tradisi khusus ini sengaja digelar sebagai bentuk rasa syukur atas rezki yang didapat setiap tahunnya, tradisi ini dilakukan dengan cara menaburkan gula dari atas tempat yang tinggi di depan masjid Muhammadan dan sekitarnya, kemudian masyarakat menantikan di bawah untuk menangkapnya. Sekaligus mengenang, Souhul Hamid seorang penyebar agama Islam asal India. "Dahulu Shaul Hamid itu senang membantu sesama ketika di India dengan cara memberikan gula pasir,”Jelas Ali Khan Abu Bakar selaku Ketua Himpunan Keluarga Muhammadan yang juga merupakan tokoh masyarakat keturunan India.
Walikota Padang Mahyeldi Ansarullah dalam sambutannya mengatakan, tradisi Serak Gula menjadi kekayaan budaya Kota Padang, dengan bertahannya tradisi ala India Muslim Serak Gula tidak lain karena eksistensi masyarakat keturunan India di Kota Padang. Maka Pemerintah Kota Padang mengapresiasi dengan menamakan jalan atau kawasan di sekitar Masjid Muhammadan sebagai “Little India,” ujar Mahyeldi.
Sedangkan Arfian Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang mengatakan," Tradisi ala India Muslim serak gula ini sangat kolosal karena menghadirkan hampir 10 ribuan orang, baik masyarakat lokal maupun wisatawan,” ujarnya
Lebih lanjut dikatakan Arfian Serak Gula akan ditetapkan masuk calendar of event pariwisata Kota Padang 2020. Untuk selanjutnya akan tetap menjadi bagian dari iven tahunan sebagai atraksi budaya yang menarik bagi wisatawan. Tutur Arfian (fit)
0 Komentar