Pengaruh Cuaca Dan Matahari; Covid-19



Jakarta. KS -,Live Science, Kamis (14/2/2020), 

Gambar virus corona Wuhan atau Covid-19 (nama baru) yang telah menginfeksi lebih dari 60.000 orang di seluruh dunia dan menewaskan hampir 1.500 orang dirilis untuk pertama kalinya, Kamis kemarin (13/2/2020).

Rocky Mountain Laboratories (RML) di Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Montana, AS mengungkap beberapa gambar pertama Covid-19. Perlu diketahui, virus adalah gumpalan infeksi kecil yang terbuat dari DNA atau RNA, dan terbungkus dalam mantel protein.

Virus terlalu kecil untuk dilihat oleh mikroskop cahaya tipikal.

Para peneliti di RML mencitrakan sampel virus dan sel dari pasien AS yang terinfeksi Covid-1Mereka mengamati virus tersebut dengan menggunakan dua jenis mikroskop resolusi tinggi, yakni mikroskop elektron pemindai dan mikroskop elektron transmisi.

Keduanya menggunakan sorotan elektron yang lebih fokus dibanding sorotan cahaya.

Setelah itu, ahli kemudian menambahkan warna pada gambar virus yang ditemukan.

"Dari gambar yang didapat, tampak bahwa Covid-19 mirip dengan virus corona sindrom pernapasan Timur Tengah ( MERS-CoV) yang muncul pada 2012 dan virus corona sindrom pernapasan akut ( SARS-CoV) yang muncul pada 2002," tulis ahli dalam pernyataan resminya.

Penampakan yang mirip itu karena ketiga virus tersebut berasal dari keluarga yang sama, yakni virus corona atau coronavirus. Nama ini berasal dari bentuk virus yang menyerupai mahkota. Kata corona dalam bahasa Latin berarti mahkota.

Untuk diketahui, Covid-19 akan hidup dan aktif berkembang saat berada di dalam sel inangnya (ACE2).

Akan tetapi, jika berada di luar sel inang dan ada di suhu normal ruang lebih dari lima jam lamanya, maka virus itu akan mati.

Namun, hingga saat ini, belum ada penjelasan atau bukti ilmiah yang mampu menjelaskan hubungan keduanya.

"Informasi ini yang saya tidak bisa jawab. Pengaruh cuaca dan matahari itu relatif," kata dia.

David hanya menganjurkan, seseorang lebih baik banyak beraktivitas di alam terbuka,  terutama yang masih asri.

Dengan beraktivitas di luar ruangan, kekebalan tubuh meningkat dan pada akhirnya dapat meningkatkan kondisi fisik dan mental, terutama dalam mencegah penyakit, termasuk mencegah Covid-19.

Bagaimanapun, sinar matahari terbukti baik bagi tubuh karena dapat memberi sumber nutrisi, seperti vitamin D dan E

Namun, diakui David, kondisi cuaca dapat memengaruhi kondisi kesehatan dan memicu penyakit tertentu.

Sebagai contoh, saat cuaca sedang dalam kondisi musim dingin (winter), seseorang lebih rentan terkena penyakit.(od)



#kompascom
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Selamat datang di Website www.kawasansumbar.com, Terima kasih telah berkunjung.. tertanda, Pimred: Adrianto