Pasbar
KS banjir yang melanda Nagari Desa Baru kecamatan Ranah Batahan Beberapa waktu lalu mengakibatkan petani gagal panen . Sehingga, untuk kebutuhan beras masyarakat tidak bisa mengambil dari hasil produksi sendiri.
Mengenai hal tersebut, akhirnya Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat menyampaikan surat ke Provinsi Sumbar terkait kondisi masyarakat tersebut. Da pada akhirnya surat tersebut dibalas oleh pihak Provinsi dengan bantuan beras sebanyak 3,8 ton. Karena, sawah yang gagal panen tersebut mencapai 70 hektare. Lahan sawah yang terdampak banjir seluas 170 hektare dengan 70 hektare terancam gagal panen.
Di Desa Baru sendiri terancam gagal panen karena dalam satu bulan tiga kali dilanda banjir. Dari 170 hektare tersebut seluas 70 hektare terancam gagal panen. Sedangkan di Tamiang Tengah terdampak banjir seluas 40 hektare milik 4 kelompok tani.
Bupati Pasbar Yulianto menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah sangat peduli dengan kondisi masyarakat, termasuk musibah banjir yang melanda beberapa waktu lalu. Untuk kondisi saat ini bantuan beras yang diberikan,dan selanjutnya jika ada bantuan sembako akan diberikan kepada masyarakat.
"Sebagai bupati Pasbar Saya meminta maaf jika bantuan ini terlambat. Dari keterangan yang kita terima ada 4 kelompok tani yang beri bantuan beras," papar Yulianto.
Bupati Yulianto juga meminta kepada masyarakat setempat untuk selalu kompak di dalam situasi apapun. Karena kekompakan merupakan kunci untuk menjalankan pembangunan.
"Apapun kondisinya kita harus kompak, jika keluhan tentang masyarakat, apakah itu sakit atau apapun laporkan secepatnya kepada Pemerintah," kata Yulianto.
Hadir dalam penyerahan tersebut Asisten, Kepala Dinas Kominfo, dan pejabat terkait lainnya.
Walinagari Desa Baru Triwidodo Sutrisno menyampaikan bahwa kondisi masyarakat setempat setelah gagal panen memang cukup memprihatinkan. Sebab, tiga kali tanam semuanya gagal panen.
*yuda
Baca Juga
0 Komentar