![]() |
Kawasan Sumbar.Com- Wabah virus corona di Indonesia berdampak terhadap perekonomian warga Sasak Ranah Pasisia, Kabupaten Pasaman Barat, terutama bagi mereka yang bekerja sebagai nelayan dimana selain harga ikan dan Udang terjun bebas juga hasil tangkapanya sulit untuk dijual.
"Akibat Covid-19 ini dampak ekonominya sudah terasa semua sektor, tidak terkecuali nasib nelayan makanya butuh perhatian dari pemerintah" kata Dua Wakil Ketua DPRD Pasaman Barat, H. Daliyus , melalui ponselnya, Kamis (14/5/2020).
Menurut H. Daliyus, anggota DPRD Dapil II ini, Kab Pasaman Barat, saat ini harga ikan terjun bebas, dan bahkan ada sebagian nelayan mengeluh hasil lautnya susah dijual.
"Maka saya sarankan ke pemda/Pasbar untuk sama-sama memikirkan nasib mereka, sesuai instruksi presiden agar masing-masing daerah menjaga dan melindungi rakyatnya dari dampak ekonomi akibat Covid-19," ujarnya.
Selain itu, Politikus DEMOKRAT Waki Ketua DPRD juga, terus mendorong kepada pihak eksekutif untuk mencarikan solusi untuk meringankan mereka supaya untuk tetap berpenghasilan dengan tetap melaut. Kata ENDRA YAMA PUTRA.( Si En)
"Kami berharap nelayan ini bisa diperhatikan, baik dalam bantuan langsung maupun dengan cara mensubsidi bahkan bakar para nelayan supaya mereka tetap bekerja dan berpendapat yang stabil," ujarnya Endra yama.
ENDRA YAMA PUTRA.(Si En) juga meminta pemerintah daerah dan pusat untuk memperhatikan para ustaz, guru ngaji, dan rohaniawan lintas agama yang juga terdampak Covid-19.
"Tugas berat para ustaz, guru ngaji serta rohaniawan lintas agama di pelosok daerah itu sangat berat dalam membina umat yang notabene masyarakat Indonesia, mereka harus menjaga moralitas bangsa dan sebagian besar dilakukan penuh keikhlasan," katanya.
Menurut H. Daliyus, saat ini ketika semua dibatasi, pengajian, kegiatan keagamaan dibatasi oleh pemerintah hal ini membuat pendapatan para ustaz dan guru ngaji akan berkurang sehingga perlu mendapat perhatian pemerintah.
**Mislan Raja Alam**
0 Komentar