Pasaman Barat- Kawasan Sumbar.Com– Siapapun tentu akan merasa iba jika melihat langsung kondisi kehidupan Hotmia (40) warga Nagari Wonosari, Kecamatan Kinali, kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat .
Hotmia bersama dua anaknya hanya menempati rumah, yang jauh dari tidak layak . Kondisi gubuknya berdinding kayu sudah keropos, lantai tanah serta atap yang sudah bocor.
Didalam rumah Hotmia juga tidak terlihat barang-barang berharga, apalagi elektronik modern seperti pada umumnya. Bahkan untuk peneragannya di malam hari hanya menggunakan pelita
Jangankan cukup uang untuk membenahi rumahnya. Kata Hotmia demi untuk bertahan hidup memenuhi kebutuhan sehari-hari i anak-anaknya saja, dia hanya bekerja sebagai buru tani di lahan perkebunan orang.
Penderitaan Hotmia dan keluarga semakin terasa jika musim penghujan tiba. Pasalnya, atap rumah dari seng seadanya itu sudah banyak yang hancur sehingga air masuk kedalam rumah.
“Kalau hujan semua merapat ke dinding tak ada yang tidur, karena atap rumah bagian tengah sudah bocor semua, apalagi pakaian mereka semua basah. Siang juga terik matahari masuk jadi kita panas,” ungkap Hotmia dan keluarga.
Menurut pengakuan Hotmia sekeluarga juga belum pernah mendapat perhatian pemerintah setempat, mungkin karena keberadaannya yang jauh dari pemukiman warga.
“Memang dia tinggal jauh dari pemukiman warga, sekitar 3 kilometer, motor saja tidak bisa sampai kalau musim hujan,” katanya.
Diapun berharap kepada seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Wonosari maupun yang diluar Kabupaten Pasaman Barat, mau bersimpati meringankan beban Hotmia, minimal ada untuk memperbaiki atap rumah Hotmia, agar Hotmia dan keluarga bisa berteduh dengan nyaman.
#Rajo alam
 Hotmia tempati Rumah tak layak huni butuh perhatian Pemerintah.){kind=link}
0 Komentar