Membangun Generasi Muda Social Entrepreneur Qur’ani

 



Padang kawasan Sumbar - Esa maknanya satu atau tunggal, bisa satu tujuan, satu impian dan satu harapan. Namun ESA di sinilah adalah singkata dari Ekonomi, Sosial dan Aqidah. Kita tidak memungkiri, bahwa bumi menurut beberapa ahli sudah mengalami penuaan yang berimbas berbagai masalah yang di hadapi. Terlebih masalah covid-19 yang terjadi saat ini terasa sekali dampaknya dari berbagai sektor lini. Merosotnya lini ekonomi, sosial budaya dan aqidah sangat terbukti mampu mengubah kepribadian masyarakat kita yang berimbas pada rusaknya peradaban yang sudah berjalan saat ini. Semua berubah seketika, hidup pasrah, menghalalkan segala cara hingga lupa beribadah kepada yang kuasa, tergerusnya aqidah yang dengan mudah dibeli dengan harga percuma asal bisa tetap menikmati kehidupan yang ada. 


Generasi muda kehilangan figure yang bisa dijadikan uswah, tentunya dimasa yang akan datang ini akan mempengaruhi keberlanjutan kehidupan berbangsa dan bernegara. Banyak figure yang dulunya sangat disenangi akhirnya memperlihatkan dirinya tidak layak untuk di jadikan uswah karena inkonsistennya dalam bersikap yang kita tidak pernah tahu apa penyebabnya. Hewan yang dipegang talinya sementara manusia yang dipegang adalah kata-katanya. Di zaman yang penuh hoax ini kita sudah tidak bisa membedakan mana yang benar mana yang salah. Solusinya hanya satu belajarlah dan dekati diri kepada Allah yang maha pencipta kemudian jadikan nabi-Nya Muhammad SAW sebagai uswah melalui ajaran yang dibawahnya yaitu Al-Qur’an dan Hadist tuntunan hidup bagi ummat Islam didunia. 


Jika kita ingin mengubah kondisi seperti itu maka pendidikanlah kuncinya. Pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang bisa menjangkau aspek yang dibutuhkan dimasa saat ini. Pendidikan Ekonomi, Sosial dan Aqidah itulah kuncinya. Tidak bisa dipisahkan, mesti dalam satu kesatuan yang mana tatkala berjalan seiring dan seirama tentu akan melahirkan generasi yang baik untuk masa depan Bangsa dan Negara. 


Berdasarkan kondisi diatas maka lahirlah Pondok Dakwah Ad-Dzikra yang digagas oleh generasi muda milenial Pesisir Selatan tepatnya Kampung Timbulun , Nagari Aur Duri Surantih, Kecamatan Sutera. Dengan keterbatasan saat ini mereka tetap fokus membina generasi muda untuk belajar agama. Memperbaiki Akhlak, mengasah mentalnya dan mengasah kreativitasnya dalam berwirausaha. “Menurut Rocki Purnando pendiri Pondok Dakwah Adz-Dzikra kelak Pondok ini akan melahirkan generasi muda yang memiliki jiwa Social Entrepreneur Qur’ani yang mampu mengubah kondisi masyarakat dengan potensi yang dimiliki baik pemikiran ekonominya, sosialnya maupun aqidah yang tertanam dalam dirinya dengan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki”.


 “Memiliki ilmu agama yang baik, Hafal Al-Qur’an dan Hadist, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kepedulian yang tinggi sehingga mampu menjadi da’i yang menginspirasi generasi muda selanjutnya. Tentunya ini akan membentuk nuansa baru dalam bermasyarakat dan bersosial serta menjadi sebuah pendidikan terpadu yang sangat efektif dan dibutuhkan dimasa saat ini”. Imbuhnya.


Saat ini Pondok Dakwah Adz-Dzikra memiliki 20 Santri dari berbagai tingkatan SD dan SMP dididik oleh dua orang Ustadzah dan satu orang Ustad. Masih ada yang ingin bergabung tapi dengan kondisi yang ada belum bisa diterima karena masih kekurangan prasarana. Pendidikan ini sudah berjalan 4 bulan dengan santri yang berasal didaerah sekitar. Pendidikan diadakan tiga kali dalam sepekan dan Alhamdulillah gratis tidak dipungut biaya. adapun masalah gajinya dibantu oleh donatur dan jiwa ke ikhlasan dalam mendidik generasi muda. Tutup pria yang sehari-hari dipanggil dengan panggilan Fattah

#ria

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Selamat datang di Website www.kawasansumbar.com, Terima kasih telah berkunjung.. tertanda, Pimred: Adrianto