Tokoh Terbaik Kabupaten Pasaman Barat Drs. H. Baharuddin.R Berbagi di Bulan Ramadhan dengan awak Media

Pasaman Barat- Kawasan Sumbar. Com
Bulan Ramadan memang momentum yang tepat untuk berkumpul bersama teman dan para sahabat. Tak terkecuali dengan Tokoh Masyarakat Pasaman Barat Termasuk Niniak Drs.Baharuddin. R Tuanku Pahlawan Mantan Bupati Pasaman dan kabupaten Pasaman Barat, sekarang anggota DPRD Pasaman Barat Fraksi Partai Amanat Nasional

Dalam Sambutannya, Ketua PAN Pasbar ini menyambut senang hati dengan kehadiran sejumlah wartawan Pasaman Barat, di Latifa Resto  jalan 32 Pasaman Baru, Minggu (9/5).

"Salam selamat menunaikan ibadah puasa dari niniak, semoga Allah terima segala amal ibadah kita. Aamiin. Sengaja niniak mengundang para kuli tinta, atau istilah kami zaman dulu atau JADUL urang kini, " sapa Niniak Bahar pada wartawan.

Kenapa niniak mengundang para cucu niniak para wartawan…? Karena niniak dibesarkan secara politis oleh wartawan, mulai dari semasa niniak di Padang, sampai hari ini. Sejarah niniak dengan wartawan sudah cukup panjang, mulai niniak di Padang semasa Efendi Kusnar masih memimpin Harian Semangat sampai hari ini. Sejarah menunjukkan bahwa, niniak dibesarkan oleh wartawan dan juga pernah bermasalah dengan wartawan, sehingga niniak pernah mempidanakan 2 orang wartawan karena niniak merasa dihina.
Wartawan punya saham besar dalam menjadikan niniak Bupati Pasaman yang ketika itu wartawan niniak kondisikan untuk mendapatkan restu dan izin dari Kapolda untuk jadi Bupati Pasaman tahun 2000
Wartawan telah membesarkan niniak dalam politik. Niniak sudah menikmati manisnya berpolitik, sehingga dari usia muda niniak selalu berburu jabatan dalam organisasi-organisasi politik, bertarung, bertanding, bersaingan saling menjatuhkan dan saling bermusuhan dalam politik yang dimulai dari duduk di DPRD Kota Padang, semasa masih anggota Polda Sumbar sebagai anggota Fraksi ABRI di DPRD Kota Padang.

Rasanya semenjak niniak menerjuni dunia politik, dalam bertarung niniak lebih banyak berhasil dari pada gagal dalam bersaing di politik, ini karena semasa muda, niniak menjadi pemburu jabatan dalam organisasi apa saja, sehingga niniak pernah menjadi : 
Ketua DPW PPP Sumbar 1 periode
Ketua DPW PERTI Sumbar
Ketua PP POLRI Sumbar dan
Ketua Asosiasi Pendidikan Kesehatan Sumbar
Nah… sekarang umur niniak sudah berada pada usia 76 tahun. Barangkali niniak termasuk salah satu tokoh politik yang masih aktif dengan usia tua di sumbar ini yang jumlahnya hanya bisa dihitung dengan jari, kalau tidak satu-satunya.
Niniak sudah merasakan manisnya berpolitik, kalau dulunya pemburu jabatan politik, sekarang mungkin sudah masanya pula untuk Caling Down atau menurunkan birahi politik, menurunkan ambisi dan menghentikan perang dalam politik dan sudah harusnya jadi orang tua, kok pai tampek batanyo, pulang tampek babarito oleh cucu kemenakan, sudah waktunya untuk jadi penasehat, walaupun politik belum boleh seratus persen ditinggalkan karena hidup tanpa di isi oleh kehidupan politik akan membuat niniak menjadi pikun.

Oleh sebab itu, karena manisnya berpolitik maka berpolitik tidak boleh ditinggalkan seratus persen tapi masih dibutuhkan untuk mengisi waktu dan untuk tetap menjaga silaturahmi sosial. Berdasarkan hal-hal yang niniak sampaikan di atas, mana tahu ada yang bertanya, Niak…. kini niniak Ketua DPD PAN, kabarnya SK alun kalua…? Nah betul, karena dari seluruh Indonesia belum 50 % yang dikeluarkan SK nya. Pertanyaan selanjutnya, kalau tidak di SK kan bagaimana…? Sebagai kader tentu harus loyal terhadap putusan partai, namun bukan lari dari partai karena niniak masih kader dan masih Anggota DPRD, dan telah membesarkan partai dengan segala cara termasuk mendanai partai yang jumlahnya ratusan juta rupiah, namun tidak merasa rugi karena berpartai ini adalah hobi saya dan bukan hanya untuk cari makan dalam partai.
Masalah berganti jabatan rasanya sudah lumrah dan biasa-biasa saja, seperti yang niniak sampaikan di atas. Kalau dulu niniak menjadi pemburu jabatan politik, maka pada usia 76 tahun yang satu-satunya menjadi ketua DPD tertua di Indonesia ini, kan sudah wajar saja tidak perlu seperti semasa muda dulu lagi berburu dan bertarung untuk jabatan dalam organisasi. Kalau dulu, indak ado kayu, janjang dikapiang, indak adao ameh, bungka diasah, yang penting manang. Kalau kini untuk apa lagi demikian, dan ini niniak sadari.
Apalagi sejauh ini niniak masih duduk di DPR dan waktu niniak masih terisi dengan kegiata di DPRD dan selagi masih dipercaya, maka kita harus komit sebagai Kader Partai dan masalah jabatan dalam organisasi bagi niniak tidak lagi menjadi target yang harus perang dengan berhabis peluru untuk mendapatkan jabatan, namun selagi kita masih dipercaya dalam jabatan apapun niniak tetap akan komit dan konsisten sebagai kader partai apalagi saat ini saya masih anggota fraksi sebagai Ketua Fraksi PAN di DPRD Pasaman Barat, kusus tentang belum keluarnya SK pengurus DPD PAN Pasaman Barat yang belum keluar.
Untuk itulah niniak minggu yang lalu ketemu dengan Bapak Ketum Zulkifli Hasan di DPP PAN Jakarta yang saat itu sempat melaksanakan Sholat Zuhur berjamaah dengan Ketua Umum serta Sekjend PAN Bapak Edi Soeparno dan pengurus lainnya dimana beliau saat itu jadi imam sholat zuhur dan saya pas dibelakang beliau dan sesudah sholat selesai, beliau membalik kebelakang dan langsung berhadapan dengan saya.
Pertanyaan pertama beliau, dengan siapa Pak Bahar…? saya jawab dengan istri tercinta dan sempat berseloroh yang didengar sekitar 20 jamaah sholat. Nah, saat itu semua masalah cair seketika, dan kami mengakhiri pertemuan setelah berbincang-bincang.
Oleh karena itu untuk kita-kita di Pasaman Barat ini, Khususnya tokoh politik, wartawan dan pemerhati politik tidak usahlah bergunjing lagi, tidak usah lagi mengorek-ngorek, ba’a Partai PAN, sia nan jadi pengurus dan sia nan jadi Ketua DPD PAN. Bagi yang berminat silahkan saja masuk partai dulu, karena tidak mungkin orang yang tak punya KTA langsung jadi Ketua DPD seperti angan-angan sebagian orang, yang bak pungguk merindukan bulan.
Bagi saya dengan kehidupan saat ini rasanya tidak perlu lagi berpikir panjang,dan macam-macam karena, istri saya sudah jadi pejabat di Pemda malahan dengan 2 jabatan eselon 2, kemana-mana saya didampingi istri dan anak saya juga punya jabatan di DPRD. Oleh sebab itu saya tidak perlu lagi di gunjing-gunjingkan oleh wartawan dan tokoh-tokoh politik. Saya sudah berkecukupan untuk hidup se hari-hari. Bupati, Wakil Bupati dan Ketua DPRD, cukup hormat kepada saya. Saya sudah tenang di DPRD dan cukup dihormati sebagai orang tua di DPRD, “Pai tampaik batanyo, pulang tampaik babarito”.
Saya ingin menikmati hari-hari tua dengan kegiatan sosial dan politik yang ringan-ringan, setiap hari saya bergaul di Jakarta dengan artis-artis, cucu saya, saya punya rumah di Jakarta tempat istirahat. Di Padang saya dikenal sebagai tokoh Pemerintah, Politik, Tokoh Masyarakat, karena sudah pernah jadi anggota DPRD dan 45 tahun hidup di Kota Padang dan punya usaha Lembaga Pendidikan atau Perguruan Tinggi, yang kini sudah saya tinggalkan, karena saya sudah sibuk di Pasaman Barat.
Apalagi anak dan cucu saya dari dulu sampai sekarang jadi artis sehingga masih bisa bergaul dengan para milenial dan masih bisa ke Restoran-restoran bergengsi. Kebiasaan setiap tahun ke Luar Negeri masih bisa saya laksanakan, kecuali masa pandemi ini. Ketanah suci saya sudah 13 kali untuk bersujud kepada Allah di muka Ka’bah. Kalaulah Tuhan bertanya… Apa lagi yang Kau cari Bahar…! demikian barang kali Tuhan bertanya kepada saya, kalau saya tidak juga puas dengan urusan dunia, yang diberikan Allah SWT.

Oleh sebab itu saya ingin menikmati usia dan hari tua dengan tenang bersama istri yang cantik, pejabat, dan setia kepada suaminya dan rukun dengan semua anak-anak saya sebanyak 8 orang dan 21 cucu serta 1 orang cicit.
Saat ini saya masih mempunyai konstituen yang cukup fanatik kepada saya seperti PUAN dan Jamaah Wirid Yasin yang jumlahnya ribuan yang selalu berada di bawah pimpinan saya, terlepas dari partai apapun saya, saya tetap punya konstituen yang setia dan fanatik kepada saya. Jadi kalau berganti warna baju niniak, gerbong nan ka dibaok masih ada dan akan ikuik dengan niniak.

Para wartawan cucu-cucu saya yang baik, saya sudah kenyang dengan politik mulai dari :
DPC PPP 3 periode
DPW PPP 1 periode
DPW PERTI 1 periode
PP POLRI SB 1 periode
DPD PAN 1 periode

Untuk itu terakhir niniak sampaikan selamat berpuasa buat rekan-rekan cucu-cucu saya para wartawan yang membesarkan saya mulai dari muda saya sampai hari tua saya. Terima kasih, karena wartawanlah saya dapat menikmati hari-hari saya dengan berita-berita mulai dari yang baik sampai yang se-jelek-jeleknya. Wartawan telah membesarkan dan mendewasakan saya dalam politik dan pemerintahan.

Kesimpulan :
Tidak perlu di pancing-pancing lagi, dipanasi dan digunjing-gunjingkan termasuk dipertanyakan oleh wartawan tentang saya, karena saya sudah pada tingkat kesabaran yang tinggi dan dapat mengendalikan diri dalam segala hal.
Jadi kalau masalah partai, saya kira saya tidak perlu dikonfirmasi lagi, termasuk bergunjing untuk mempergunjingkan saya, baik oleh wartawan maupun tokoh politik lokal Pasaman Barat tentang saya.
Pada saat ini saya sudah pada tingkat kesabaran diri yang paling tinggi dan dapat mengendalikan diri secara penuh.
Masalah Ketua DPD PAN, sudah diserahkan kepada DPP yang sampai saat ini belum 50 % SK yang dikeluarkan DPP sesuai keterangan Ketua Umum dalam rapat secara virtual secara nasional pada tanggal 28 April 2021 yang lalu.

"Selamat menunaikan “Ibadah Puasa” sekaligus “Selamat hari Raya Idul Fitri”, semoga Allah terima segala amal ibadah kita dengan do’a semoga Allah mempertemukan kita lagi pada Ramadhan tahun depan. Aamiin" ujar Niniak Baharuddin. Selanjutnya memberikan bingkisan kain sarung pada wartawan

#Rajo Alam
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Selamat datang di Website www.kawasansumbar.com, Terima kasih telah berkunjung.. tertanda, Pimred: Adrianto