Pasaman Barat - Kawasan Sumbar.Com Inovasi terhadap penampilan kesenian tradisi misalnya dengan menggunakan bahasa asli Padang Silasung / Pasaman Barat dinilai bisa memperluas pasar untuk menarik wisatawan agar datang berkunjung.
Inovasi menggunakan bahasa asli Pasaman Barat mungkin salah satu kemungkinan yang bisa dilakukan tanpa mengurangi nilai-nilai budaya yang ada dalam kesenian tradisi tersebut," ujar Wakil Ketua DPRD, Endra Yama Putra saat berkunjung Padang Silasuang Nyiak Sudir. Di Sasak Ranah Pasisie Sabtu 21 / 8/2021
Menurutnya Endra Yama digital dan media sosial telah menghapus sekat antar bangsa sehingga siapa pun bisa menikmati kesenian tradisi Rabab Pasisie atau Babiola melalui berbagai media.
Namun bahasa tentu akan menjadi kendala karena tidak semua orang mengerti bahasa yang digunakan penutur dalam kesenian tersebut.
Karena itu mungkin pesan yang ingin disampaikan dalam Rabab atau Babiola itu bisa dilakukan dalam bahasa Indonesia atau bahasa asli Padang Silasung. "Ini hanya untuk satu atau dua penampilan saja guna menjaring wisatawan," ujarnya.
Lebih jauh Endra Yama mendukung segala upaya untuk pelestarian kesenian tradisi yang memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain seperti Rabab Pasisie atau Babiola.
Wakil Ketua DPRD Endra Yama Putra mengatakan di Pesta Perkawinan warga nya yang digelar di Padang Silasung dalam upaya pelestarian juga untuk memancing minat generasi muda terhadap kesenian tersebut.
"Penikmat kesenian ini sebagian besar adalah usia dewasa dan banyak juga yang sudah tua. Perlu dipikirkan regenerasi untuk menjaga kesenian Rabab Pasisie ini agar tetap eksis," ujarnya.
Pesan itu bahkan bisa dibuat menjadi sebuah biografi tokoh mulai dari kelahiran hingga mencapai sukses.
Hanya saja penikmatnya kian lama kian berkurang sehingga perlu upaya bersama antara kelompok kesenian dengan pemerintah untuk mempertahankan kesenian itu agar tetap menjadi hiburan kebanggaan daerah.
#Rajo Alam
0 Komentar