Khat, Melukis Kaligrafi dengan Hati

 


Padang Anjang, Kawasansumbar.com BERKALI-kali M. Hafzan ganti posisi. Kadang ia duduk, lalu jongkok, bahkan nungging seperti orang hendak sujud. Di hadapannya selembar karton sudah mulai ia utak-atik. Pewarnaan selesai. Tinggal lagi melukiskan ayat Al Qur’an di atas bidang putih yang sudah berubah warna-warni.

Di atas lantai keramik salah satu ruangan kelas MAN 1 Padang Panjang itu, Hafzan harus menuntaskan kaligrafi Qur’an Surat (Q.S) Al Fussilat Ayat 33-35. Itu menjadi tugas wajib baginya dalam mengikuti babak final Cabang Lomba Khat Dekorasi Putra di MTQ Nasional ke-39 Tingkat Sumbar ini. Ia membawa nama Padang Panjang yang menumpukan harapan kepadanya untuk tampil sebagai pemenang.

Maka jangan heran, dengan beban serupa itu, Hafzan berkali-kali mengganti posisinya melukis di bidang karton itu. Ia tengah melukis dengan hati. Ia tengah menuntaskan segala inspirasi yang dituangkannya dalam bentuk kaligrafi dekorasi.

Hal serupa juga dijabani Vewi Julita di ruang berbeda di sekolah yang sama. Duduk di atas lantai. Kanvas putih ditumpukannya di atas paha. Cat acrylic berserakan di tempat ia bekerja. Ia tengah menuntaskan Khat Kontemporer sebagai finalis Cabang Khat Kontemporer Putri mewakili Padang Panjang. 

Vewi mendapat tugas membuat kaligrafi kontemporer dengan melukiskan Q.S Al Anbiyaa Ayat 33. Berbeda dengan Hafzan, Vewi harus menggabungkan seni lukis dengan kaligrafi di Cabang Khat Kontemporer ini. Keindahan lukisan, dipadupadankan dengan ayat Al Qur’an. Bisa menyerupai pohon, awan, gunung atau wujud lainnya. Untuk ini, seperti halnya Hafzan, Vewi juga melukis dengan hati.

Sedikit lebih terkesan santai, adalah apa yang tengah dikerjakan Indah Khairunnisa. Ia duduk di kursi, dan bidang karton yang tengah dioret-oretnya dengan pensil dan pena, berada di atas meja. Serupa orang belajar di kelas atau orang bekerja di kantor. Namun di balik itu, tugas berat juga tertumpu ke dirinya. Menjadi juara di Cabang Khat Naskah Putri. 

Lolos ke final, juara III sudah di tangannya. Tapi Indah tentu tak ingin sampai di situ. Juara I harus diburu. Makanya ketika Kominfo menjepretnya, ia tak bergeming. Tetap konsentrasi. Tetap melukis dengan hati.

Dalam MTQ ke-39 ini, ada empat Cabang Lomba Khat. Khat Dekorasi, Khat Kontemporer, Khat Naskah dan Khat Hiasan Mushaf. Dari tujuh peserta yang mewakili Padang Panjang, tinggal tiga yang tengah berjuang di final. Hafzan, Vewi dan Indah. 

Lawan mereka berat-berat. Ada dari Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Kota Padang. Kendati sebagai pemula di MTQ Provinsi, setidaknya Hafzan, Vewi dan Indah telah menunjukkan potensi dan prestasi. Sehingga kemudian terpilih dalam seleksi kafilah. Lalu menjalani training center sejak April 2021 lalu. 

Di bawah bimbingan Zulkarnaini, S.Sos.I, Irsol, S.Pd.I dan Hadi Syamsu, SH.I, trio pelukis kaligrafi itu bersama rekannya yang lain menjalani penggemblengan hampir tiap hari saat di pemusatan pelatihan. Pun bahkan ketika di rumah, mereka terus berkarya, dan pelatihnya mengoreksi hasil karyanya.

“Semoga ketiganya bisa mengukir prestasi. Menjadi juara di MTQ perdana yang mereka ikuti,” doa Zulkarnaini.

Semoga Allah mengabulkan doa ini. Karena sesuatu yang dilakukan dengan hati, insyaa Allah akan berbuah prestasi.

Ria/hms

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Selamat datang di Website www.kawasansumbar.com, Terima kasih telah berkunjung.. tertanda, Pimred: Adrianto