Padang Panjang, Kawasansumbar.com -- Pemko melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) kembali membuka peluang kerja ke Jepang melalui tahapan pelatihan dan seleksi. Diikuti sebanyak 30 orang pencari kerja (pencaker) yang mendaftar, 16 terbaik nantinya akan diberangkatkan.
Kepala DPMPTSP, Ewasoska, S.H saat membuka kegiatan Seleksi Pelatihan Bahasa Jepang, Senin (7/3) di Aula Senja Kenangan, Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat menyampaikan, peluang kerja ke Jepang melalui proses pelatihan dan seleksi ini, merupakan tahun ketiga dianggarkan Pemko sejak 2020 lalu.
Hal tersebut dilakukan lantaran peluang kerja sejak pandemi Covid-19 makin sedikit di dalam negeri. Pemko, lanjut Ewa, melihat adanya peluang kerja yang terbuka lebar di luar negeri termasuk di Jepang. Gaji yang diterima pun lebih banyak dan berkali lipat.
"Setelah empat bulan pelatihan bersama LPK Yaruki Padang, akan dipilih 16 yang terbaik. Walapun dengan anggaran untuk 16 orang, kita negosiasikan dengan LPK Yaruki, Alhamdulillah mereka bersedia mengajar peserta kita sebanyak 30 orang tanpa ada penambahan anggaran," katanya.
Dikatakannya lagi, yang bertahan dan yang terbaik sebanyak 16 orang itu, difasilitasi ke Jepang dengan biaya keberangkatan dari alokasi anggaran Pokir Anggota DPRD, Yovan Fadayan Remindo, S.I.Kom. Masing-masing Rp 11 juta. "Nantinya, 16 orang yang terpilih ini, betul-betul siap berangkat ke Jepang," ungkapnya.
Sementara itu, Pimpinan LPK Yaruki Language Padang, Nofial Ferbrialdi S.Kom mengatakan, pihaknya akan berusaha mengakomodir peserta pelatihan yang tidak masuk 16 orang terpilih.
"Sisanya, kalau mereka berpotensi ke Jepang biayanya akan dicarikan oleh LPK Yaruki," tuturnya.
Adapun penempatan kerja di Jepang, sebut Nofial, menyesuaikan dengan jurusan yang diambil. "Ada 16 bidang kerja. Perusahaan tersebar di seluruh Jepang,” ujarnya.
(harris)
0 Komentar