Wali Nagari Solok Bio-Bio angkat bicara masalah jalan yg rusak

 


Limapuluh Kota, Kawassnsumbar.com -- Nagari Solok Bio-bio, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat, juga termasuk dalam kawasan destinasi wisata alam Harau, berkitar 4 kilometer dari Ibukota Kabupaten ( IKK ) Sarilamak, sepertinya luput dari perhatian baik Provinsi dan Pemerintahan Kabupaten.

Seperti halnya, bincang- bincang wartawan dengan Walinagari Solok Bio- bio, Andri Helmiadi di Sarilamak, katakan bahwa Nagari Solok Bio- bio memiliki luas 28,35 kilometer persegi atau 6,80 persen dari luas wilayah Kecamatan Harau, berpenduduk 2.987 jiwa, yang terdiri dari 1.013 laki-laki dan 1.043 perempuan dan terdiri dari 4 jorong yaitu Jorong Solok Dalam, Jorong Padang Laweh, Jorong Bio-bio, Jorong Sungai Rambai itu, sangat mengharapkan perhatian pemerintah.

Menurut Walinagari itu, perhatian yang diharapkan khususnya perbaikan sepanjang 5 kilometer jalan didaerahnya yang kondisinya kini sangatlah tidak layak disebut sebagai salah satu daerah tujuan wisata Lembah Harau, yang katanya telah mendunia itu, ujar Andri.

Dipaparkan, kondisi parahnya hampir keseluruhan dari 5 kilometer jalan yang dimiliki Nagari Solok Bio- bio itu, diakibatkan rentang waktu 10 tahun lalu, nyaris tidak dapat perhatian berupa perbaikan.

Ditambah parahnya, sisi kiri- kanan jalan raya kabupaten itu, hingga detik ini tidak memiliki saluran drainase. Ihwalnya, bila hujan turun maka air hanya berkutat hingga kering di atas permukaan jalan, ungkapnya.

Menyikapi parahnya kondisi jalan raya yang satu- satunya akses keluar masuk Solok Bio- bio ke IKK Sarilamak, kendati dengan keterbatasan anggararan DAUN yang dimiliki nagari, kesepakatan kami dengan unsur Bamus alokasikan dana semampunya lakukan penggalian saluran drainase, papar Ayah dua orang anak itu. 

Walinagari, teringat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Senin, (13/09/2021) lalu yang dibuka langsung oleh Wakil Bupati Lima Puluh Kota, Rizki Kurniawan Nakasri, terkait upaya pengembangan Solok Bio- bio sebagai daerah pendukung wisata alam, pihaknya berharap bisa direalisasikan oleh dinas terkait, pintanya.

Menurut Wakil Bupati, prioritas lain yang tak kalah penting yang menjadi program unggulan Pemerintah Daerah pertama adalah pembangunan pariwisata yaitu pembangunan pariwisata berbasis kawasan. 

Sementara, Solok Bio- bio, selain memilik potensi wisata alam yang memukau dengan julangan Bukit cadas juga memiliki potensi dua air terjun, yakni Air Sunggan dan Ngalai Aia, bila dibenahi bakal menambah pemasukan ke kas daerah, optimisnya.

Dilain pihak, Plt. Kadis PUPR Limapuluh Kota, Rilza Hanif, ST, hingga berita ini update belum berhasil dimintakan tanggapan apakah pada tahun 2022 ini, ada dialokasikan anggaran perbaikan saluran drainase serta jalan yang tidak layak, sebagai daerah tujuan wisata Harau mendunia itu.

 ( Dendi )

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Selamat datang di Website www.kawasansumbar.com, Terima kasih telah berkunjung.. tertanda, Pimred: Adrianto