Limapuluh Kota, Kawasansumbar.com -- Kekeringan melanda Nagari sungai Antuan,H.Yos sariadi S.Ag turun bersama kepala dinas dan holtikutura kabupaten limapuluh kota ,diampingi Camat mungka Fery dan wali nagari sungai antuan Rafles
Masarakat lubuak simato kekeringan dilahan persawahan, 30 (tiga puluh) hektar lebih lahan pertanian padi yang tidak dapat dialiri air sehinga masarakat Lubuak samato menyampaikan keluhannya kepada wakil beliau H.yos Sariadi.S.Ag gimana nie pak haji sawah kami banyak yang kering sehingga kami sebagai petani susah untuk mengarap sawah. ke pak haji lagi kadukan nasip kami sementara kami mengharapkan sekali dari hasil pertanian apalagi sekarang udah mulai ajaran baru kemana kami mau mengadu
Adapun kelompok tani yang mewakili masyarakat nagari sungai antuan yang megadukan keluh kesahnya ke pak haji yos sariadi kelompok tani Aia Batoamu ketua Ridwan dan kelompok tani Bonca Tangkuluak yang ketua kelompoknya Iyon.
Dihari selasa siang 31 Mei 22 setelah mengikuti acara perpisahan di SMP2 Mungka, Rombongan pak H.Yos Sariadi bersama Kadis Pertanian Witra P. didampingi camat Mungka fery dan wali nagari Sungai Antuan rafles meninjau lansung kelokasi terjadinya kekeringan di lubuak samato nagari sungai antuan.rombongon berjalan disempanjang aliran tali bandar lubuak samato dan korong gimana kondisi dilapangan memang menprihatikan sekali, karena tali bandar irigasi sudah di bangun tapi tidak berisi air gimana masarakat mau bercocok tanam.
Masarakat nagari sungai antuan meminta kepada pemerintahan kabupaten lima puluh kota gimana solusi untuk menghadapi kekeringan ini masarakat meminta supaya sawah beliau dapat dialiri air.
Kepala dinas pertanian kabupaten limapuluh kota akan mengupayakan pompa air untuk nagari sungai antuan supaya masarakat bisa mengarap sawah kembali.
Masarakat nagari sungai antuan berharap sekali khususnya lubuak samato kepada pemeritahan kabupaten limapuluh kota untuk dapat me realisasikan pompa air tersebut disegerakan dengan penuh harapan sangat senang sekali kepala dinas pertanian dan holtikultura dapat melihat kampung kami yang sedang kekeringan saat ini.
Dendi
0 Komentar