Limapuluh Kota, Kawasansumbar.com akap digital merupakan modal utama untuk tidak terjebak pada prilaku destruktif di dunia internet. Cakap digital dengan instrumen etika digital berperan mencegah prilaku destruktif seperti perundungan (_cyberbulliying_), ujaran kebencian (_hate speech_) dan penyebaran konten negatif takkala berinteraksi di jagad maya. Makanya, literasi cakap digital perlu ditanamkan kepada setiap pengguna gawai (gadget), terutama pelajar dan siswa yang di masa depan diproyeksikan sebagai talenta-talenta digital dalam pemanfataan teknologi digital untuk kemajuan bangsa.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate dalam sambutannya mengatakan memasuki era digital yang serba cepat membuat dunia pendidikan butuh talenta digital yang mumpuni. "Selama Pandemi Covid-19, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat selama Pandemi Covid-19, seluruh responden menyelenggarakan pembelajaran secara jarak jauh", jelas Menteri Jhonny. Seterusnya ia mengatakan selain memastikan ketersediaan jaringan internet bagi masyarakat, Kemenkominfo juga turut menyiapkan SDM dalam meningkatkan kualitas literasi digital bagi siswa kelas 5-6 SD hingga siswa SMA, mahasiswa, serta tenaga kependidikan. "Para peserta akan diberikan pelatihan literasi digital berdasarkan empat pilar yaitu Digital Skills (Kemampuan Digital), Digital Culture (Budaya Digital), Digital Ethics (Etika Digital), dan Digital Savvy (melek digital)", jelas Menteri Jhonny. Beliau berharap, segenap komponen masyarakat turut serta mensukseskan program ini, sehingga dapat menjangkau seluruh masyarakat Indonesia yang pada akhirnya dapat mewujudkan Indonesia terkoneksi yang makin digital makin maju.
Di bagian lain, Bupati Safaruddin menjelaskan jika para pelajar harus menyadari bahwa berinteraksi dengan manusia melalui media komunikasi digital akan diketemukan berbagai perbedaan kultural yang akan menciptakan standar baru tentang etika. Seterusnya, beliau menjelaskan segala aktivitas di ruang digital maupun menggunakan media digital dibutuhkan etika digital dengan ruang lingkup kesadaran, integritas, tanggung jawab dan kebajikan. Pada kesempatan itu Bupati Safaruddin turut menghimbau kepada para peserta untuk melawan segala tindakan yang terkait dengan Cyber Bullying baik itu Doxing (penyebaran data pribadi), cyber stalking (Memata-matai seseorang) maupun Non-consentual intimate image (penyebaran foto/video vulgar). Seterusnya Bupati Safaruddin turut mengajak para peserta untuk merayakan perkembangan teknologi, menghormati ilmu pengetahuan, serta mendukung semua bentuk kemajuan dengan etika berdigital. "Mari kita tingkatkan kecerdasan dalam berdunia digital serta kepada para orang tua dan guru dapat memberikan perhatian, pengawasan dan bimbingan kepada siswa dalam dunia digital", pinta Bupati Safarudin.
# Kominfo
0 Komentar