Dinilai Mampu Atasi Persoalan Guru, PGRI Terharu Hingga Teteskan Air Mata di Hadapan Bupati 50 Kota



Limapuluhkota, Kawasansumbar.com -- Ruangan Bupati Limapuluh Kota mendadak hening, sayup-sayup terdengar isakan tangis ketika Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sumbar Darmalis menyampaikan empati kepada Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Datuak Bandaro Rajo pada Senin (24/7) pagi.


“Terimakasih kepada Pak Bupati yang mampu menyelesaikan persoalan yang terjadi selama ini. Rasa empati datang dari seluruh guru. Tak hanya di Sumbar saja melainkan diseluruh Indonesia. Apresiasi tak terhingga kepada pak Bupati,” ujar Darmalius.


Sebagai guru, ucapnya, PGRI merasa tercabik-cabik atas insiden yang terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota pada pekan lalu itu.


Tetapi dengan adanya penyelesaian menyeluruh dari Bupati Safaruddin terutama atas permintaan maaf hingga bupati sebagai penanggung jawab penuh atas peristiwa itu, sehingga persoalan yang menasional tersebut terselesaikan dengan baik.


“Adanya permintaan maaf dari Pak Bupati, semuanya terselesaikan. Suasana yang awalnya heboh akhirnya jadi damai,” ucap Ketua PGRI Sumbar tersebut.


Menurutnya, selama ini Bupati Kabupaten Limapuluh Kota Safaruddin Datuak Bandaro Rajo peduli dan memiliki perhatian tinggi terhadap kaum guru. “Rapat-rapat PGRI saja, baik ditingkat kecamatan, Pak Bupati selalu hadir. Ini menandakan beliau peduli dengan guru. Ini juga yang kita salutkan dengan Pak Bupati,” ucapnya lagi.


PGRI Sumbar juga berterimakasih juga kepada Ketua serta seluruh pengurus PGRI Limapuluh Kota yang ikut mengawal dan menyelesaikan persoalan yang booming tersebut.


Kemudian, Ketua PGRI Sumbar itu berharap kepada seluruh kepada daerah agar meniru dan belajar banyak dari Bupati Limapuluh Kota. Terutama dalam menyelesaikan masalah secara dingin yang berkaitan dengan guru.


Sedangkan Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Datuak Bandaro Rajo berterimakasih kepada PGRI Sumbar serta PGRI kota/kabupaten lainnya yang peduli dengan persoalan di Kabupaten Limapuluh Kota.


Menurut bupati, majunya suatu daerah tak terlepas dari peran guru serta peran pendidikan. Karena itu, Bupati Safaruddin menempatkan misi pertama pemerintahannya pada bidang pendidikan.


“Meningkatkan kwalitas sumber daya manusia yang berbudaya dan berdaya saing berlandaskan keimanan sebagai misi pertama kita. Ini dalam mewujudkan pendidikan yang lebih baik,” ujar Bupati.


Bagi bupati, guru tak bisa dipisahkan dengan daerah, tidak bisa dipandang sebelah mata. Guru harus diprioritaskan oleh daerah. Karena itu, Bupati Safaruddin lebih mengutamakan guru setiap adanya peluang diangkat jadi PNS atau PPPK.


“Guru-guru yang sudah lama, yang sudah bertahun-tahun jadi honor, ini yang diprioritaskan untuk diangkat. Guru adalah kepentingan wajib bagi daerah dan harus diperhatikan. Disitu pentingnya hadir kepada daerah dalam menyelamatkan nasib guru,” ujar Bupati Safaruddin.


Dalam pertemuan dengan PGRI Sumbar itu, turut hadir Ketua serta pengurus PGRI 50 Kota, Ketua serta Pengurus PGRI Kota Padang, Ketua serta Pengurus PGRI Kota Padang Panjang, Ketua serta Pengurus PGRI Kota Payakumbuh, Ketua serta Pengurus PGRI Tanah Datar. Bupati juga dipuji oleh PGRI tingkat pusat. 

Dendi/hms

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Selamat datang di Website www.kawasansumbar.com, Terima kasih telah berkunjung.. tertanda, Pimred: Adrianto