Limapuluhkota, Kawasansumbar.com --- Sejak beberapa hari terakhir ini, jagad maya dihebohkan oleh aksi murid SD di Nagari Sariak Laweh, Kecamatan Akabiluru yang membentak gurunya sendiri hingga mengeluarkan kata-kata kotor.
Aksi bocah lelaki itu, juga sempat direkam serta diupdate di media sosial oleh guru yang bersangkutan hingga akhirnya viral di media sosial. Perbuatan bocah itu, juga dikecam oleh netizen.
Beranjak dari sana, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Limapuluh Kota langsung mengambil sikap. Jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan termasuk Kepala Dinas Afri Efendi mendatangi sekolah, mempertemukan murid, orang tua, guru, tokoh masyarakat serta unsur tingkat kecamatan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Dari mediasi itu, akhirnya oknum guru mengklarifikasi persoalan dirinya dengan murid tersebut serta meminta maaf kepada khalayak banyak melalui unggahan video di media sosial. Permintaan maaf tersebut buntut dari memposting prilaku anak ke media sosial hingga menjadi viral.
Video permintaan maaf sang guru pun tersebar. Bukannya mendapatkan pujian malahan membuat heran-heran para pengguna sosial. Anak yang salah, guru yang minta maaf.
Terkait itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Afri Efendi berterimakasih kepada seluruh pihak, kepada tokoh-tokoh Luak 50, kepada netizen pengguna sosial yang sudah peduli, yang sudah mengikuti serta memberikan solusi terhadap kasus yang terjadi.
Sebagai orang nomor satu di pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota, Afri juga meminta maaf atas peristiwa yang terjadi.
“Terimakasih kepada semua pihak yang tidak kami sebut satu persatu atas kepedulian dan mengikuti perkembangan hal yang terjadi. Kami juga meminta maaf atas kejadian ini,” ujar Afri Efendi pada Kamis (20/7) pagi.
Dari peristiwa itu, akan menjadi evaluasi kedepan bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota. Sehingga hal serupa tidak terjadi lagi. “Ini juga sebagai evaluasi kami kedepan,” katanya.
Dendi/hms
0 Komentar