Payakumbuh, Kawasansumbar.com -- Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat melakukan revitalisasi Sastra Lisan Sijobang sebagai rangkaian pelindungan sastra di daerah setempat yang dipusatkan di Kabupaten Limapuluh Kota.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat, Eva Krisna dalam sambutannya, Rabu, menyampaikan peserta saat ini nanti akan bertugas mengajarkan keterampilan mempertunjukkan Sijobang kepada siswa.
“Bila upaya pewarisan berjalan dengan baik, Sijobang akan kembali dikenali dan nilai-nilai budayanya dapat dijadikan pedoman pembentukan karakter siswa,” kata Eva.
Sijobang atau Basijobang merupakan salah satu bentuk sastra lisan yang berkembang di Minangkabau.
Pertunjukan Sijobang merupakan kesenian yang menjadi ciri khas masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota yang dilakukan berupa atraksi seni tutur atau bercerita yang berkisah tentang ketokohan seseorang.
Kegiatan revitalisasi oleh Balai Bahasa Sumbar digelar selama tiga hari dengan melakukan upaya menghidupkan kembali terhadap sastra Lisan Sijobang di Jorong Kuranji, Nagari VIII Koto, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota.
Kegiatan dihadiri oleh jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota, Pemerintah Daerah Kecamatan Guguak dan jajarannya, pendiri dan pembina Yayasan Sijobang, Indrawati Munir.
Sementara materi disampaikan langsung oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat bersama Dosen Jurusan Sastra Daerah FIB UNAND, Satya Gayatri.
“Kegiatan pelatihan Sastra Lisan Sijobang ini merupakan rangkaian dari kegiatan Pelindungan Sastra Lisan di Provinsi Sumatera Barat, peserta kegiatan adalah Calon Guru Utama Sastra Lisan Sijobang yang berasal dari guru pengampu Muatan Lokal SLTP di Kabupaten Limapuluh Kota dan Pembina Komunitas Sastra Lisan di Kabupaten Limapuluh Kota,” kata Eva menjelaskan.
Kegiatan pelatihan dibuka secara resmi oleh Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota, Yusuf Lubis.
Ia menyampaikan harapannya agar kegiatan ini terus-menerus dilakukan. Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota akan selalu membuka diri untuk bersinergi dengan Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat.
“Khususnya dalam program pelindungan bahasa dan sastra daerah serta dalam pengutamaan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara,” kata dia.
Dendi/hms
0 Komentar