KAWASANSUMBAR.COM
payakumbuh | (sumbar) Dunia transportasi nasional kini jadi perhatian khusus oleh Presiden Prabowo Subianto. Kenapa tidak, akhir-akhir ini sangat marak kecelakaan yang menyebabkan nyawa melayang. Terutama kendaraan besar seperti truk, tronton dan bus.
Penyebabnya selain masalah teknis kendaraan, tetapi paling dominan adalah efek kelalaian pengemudi dan ketidak keseriusan petugas dalam menindak kendaraan yang melanggar aturan.
Di Kota Payakumbuh, Propinsi Sumatera Barat saja contohnya, kendaraan besar seperti truk terkesan dibiarkan saja melintas masuk ke dalam wilayah perkotaan. Angkut muat barang oleh pelaku usaha yang memanfaatkan truk-truk besar, malah dibiarkan. Itupun berulang kali. Padahal kondisi itu sangat dilarang karena dalam menyebabkan kecelakaan.
Salah satu pengusaha di wilayah dalam kota, Lawe mengakui memang kendaraan truk menjadi solusi sebagai kendaraan antar muat barang ke grosir miliknya yang berada di dalam kota. Selain untuk menghemat biaya operasional juga menjaga barang grosir aman sampai ke gudang.
Tetapi, dibalik itu, truk yang masuk ke dalam kota sudah membuat macet arus lalulintas. Seperti di Jalan Jakarta tempat grosir milik Lawe. Setiap hari terjadi kemacetan.
Lawe pun mengaku, sudah berusaha tertib untuk arus lalulintas ke grosir miliknya tetapi kemacetan tetap tidak bisa dihindarkan. Malahan, pengusaha tersebut menyalahkan usaha orang lain yang berada sekitar sana yang ikut membuat macet arus lalulintas di Jalan Jakarta.
Sedangkan, Dinas Perhubungan Kota Payakumbuh mengaku sudah beberapa kali memberikan teguran baik lisan ataupun tertulis tetapi tidak juga diindahkan.
"Rambu-rambu larangan truk roda 6 masuk kota juga sudah kita pasang. Namun untuk melakukan penindakan kewenangan ada pada kepolisian," kata Defitra Kepala Dinas Perhubungan Kota Payakumbuh.
Lemahnya teguran dari Dinas Perhubungan tersebut, membuat banyak pihak jadi bertanya, apakah ada oknum pada dinas tersebut menerima uang pelicin dari pembiaran truk-truk besar masuk ke dalam wilayah kota. Tetapi hal tersebut dibantahnya.
"Kalau untuk oknum dari Dishub yang memback tidak ada, kalau ada silahkan dilaporkan ke kami, " katanya.
#Dendi
0 Komentar