KAWASANSUMBAR.COM
Lima puluh kota | (sumbar) Pukesmas bonja loweh sabtu (13/12) Proyek mangkrak di dinas kesehatan limapuluh kota seringkali yang disalahkan masalah dana,itu hanyalah alasan klasik yang sering terjadi dilapangan,semua proyek macet sering terjadi di karnakan drama internal,pekerjaan renovasi dan penambahan ruang pukesmas banja loweh dengan anggaran 2.795.870.450.Pelaksana CV Pangeran Di Sukses dan Konsultan pengawas CV Harrisa Consultan
Menurut pekerja dipukesmas bonja loweh,komplik internal kontraktor sering kali pemicu utama,beda visi antar manajemen,saling tuding soal keputusan tekhnis sehingga ego individu yang memaksakan metode kerja tampa perhitungan resiko.ketika perbedaan ini tidak diselesaikan tidak tertutup kemungkinan pekerjaan pukesmas bonja loweh selesai dengan hasil terburu- buru dipastikan hasilnya juga tidak bagus.
Drama lain yang diceritakan pekerja yang tidak mau namanya disebutkan, namanya gonta ganti pekerja biasanya datang dengan standar yang berbeda dari pendahulunya.pekerja dipaksa dengan mengulang pekerjaan yang sebenarnya udah selesai,"gaya kerja yang tidak cocok".hal ini membuat progres pekerjaan terhambat dan moral pekerja merosot.
Ada pula gaya kontraktor mengubah desain ditenggah jalan.padahal setiap perubahan kecil digambar kerja akan berpengaruh dengan jadwal.perubahan ini bukan kebutuhan tekhnis,melainkan ketidakpastian keputusan dilevel dinas kesehatan limapuluh kota. Ketika desain dibolak-balik direvisi,materialpun dipastikan ikut berhenti menunggu revisi yang baru.
Masalah manajemen stok material juga salah satu pemicu pekerjaan pukesmas bonja loweh terkendala,konon khabarnya sengaja ditunda karna akan mencari vendor mana yang akan dipakai.
Konon khabarnya pelaksana pukesmas bonja loweh memborong proyek yang banyak diwaktu bersamaan.akibatnya tenaga kerja dan peralatan tidak mencukupi.pekerja lapangan menyebut seret dimana alat di pinjam silang dengan proyek yang sudah selesai.
Publik bertanya Apakah dinas kesehatan lima puluh kota tidak memakai prinsip kehati-hatian (prudence) sudah dijalankan, ataukah ada faktor lain yang memuluskan jalan sang kontraktor bermasalah ini?
#Dendi


0 Komentar